halooo blogger yang cuakep !!haha sudah lama sekali ini ini aku gak pernah posting di blog kesayangan ini yah karena kesibukan beberapa macam lah. ok dari pada kepo kenapa tidak posting aku ceritain aja yah pertama emang aku ini memang orang yang sok sibuk banget !! iyah, sibuk malas nulis gitu deh hahaha
aku ini memang bukan orang yang bakat nulis tapi cuman sok sokan aja, haha biarin ! yang penting dijalani dengan senang. baik deh dari pada kebanyakan nyencong sana sini, cekidot aja langsung aja ke pokok ceritanya.
ide nulis kali berawalal dari problematika hidup aku yang menurutku itu seni banget deh hahaha. kenapa seni ??? yah karena memang seni adalah sesuatu yang indah, di kehidupan ada yang namanya apa itu senang, sedih, susah, mudah, gundah, galau, khawatir, cinta, benci dll capek lah nulisnya kalau disebutin semua ! intinya bahwa hidup itu banyak rasa, bukan kayak permen, atau brand kopi yang ada rasa beda setiap harinya ehhh tapi betul juga sih yah kayak gitu juga ahhhhh bingung *tear *tear
dari ulasan diatas nah lohhh??? udah kayak pernyataan soal ujian banget haha tapi intinya disini aku mau menjelaskan hal - hal yang aku sebutin diatas tenatang kehidupan seseorang versi aku atau lebih tepatnya aku yang curhat kali yaaaakkk. yowes orapopo curhat setitik....
pertama : seni hidup itu perjalanan
mengapa hidup itu perjalanan, yah karena melihat dari sisi sejarah, disini memang manusia diciptakan Tuhan untuk memulai sebuah perjalan. di ibaratkan lahir ke muka bumi ini diberi kehidupan dan nantinya akan kembali ke Tuhan. ibarat mendaki gunung dalam sebuah perjalan dari rumah untuk mencapai puncak dan kembali lagi kerumah.
kedua : seni hidup itu perjuangan
Perjuangan, yah sebuah usaha untuk mencapai tujuan itu yang dinamakan perjuangan #versisayalagi gak tau kalau orang lain. di ibaratkan lagi kita mendaki gunung, dalam mencapai puncak kita butuh yang namanya perjuangan bagaimana tidak dalam menapaki setiap jalan setapak tidaklah mudah butuh yang namanya ekstra kehati - hatian bukan dari hati ke hati dan juga bukan darimata turun ke hati ! wooii itu mah jatuh cinta hahahha. Di gunung tidaklah mudah dari pertamanya saja sudah jalan yang menanjak, jurang, jalan terjal berbatuan, dan berjuang melawan hawa dingin nah dari sini kita bisa menarik kesimpulan tentunya bahwa sanya dalam hidup itu tidaklah monoton, nglokro, mengalir begitu saja dll kita butuh yang namanya mencapai tujuan tujuan hidup atau keinginan yang disitu butuh yang namanya perjuangan.
Ketiga : seni hidup banyak rasa
Yang ini nih yang paling banyak kalau di ceritain bahwa setiap manusia mempunyai perasaan, yah banyak sih peraasaan senang, sedih, gundah, gelisah, galau, merana (gegana), pokoknya nano- nano juga manis, asem, asin. nah disini sih kalau penulis sih akan cerita tentang seni hidup dalam cinta, bagaimana perasaan cinta inilah yang paling banyak mengubah seseorang. dari yang jelek jadi baik, yang malas jadi rajin, yang tidak rapi menjadi rapi, pokonya banyak deh kalau di omongin gak bakal habis walaupun banyak kopi dalam gelas haha intinya ngejabarin itu buanyaaakkk banget. Nah disini diibartkan untuk ketiga kalinya seperti naik gunung, bahwa semua pendaki adalah pecinta alam. disini kecintaan terhadap alam juga seperti kecintaan manusia terhadap lawan jenis. maka dalam mencintai alam tetunya alam juga terkadang tidak juga mencintai kita, buktinya alam atau gunung aja deh biar gampang, kita mendaki tidak selalu mendapatkan cuaca yang selalu cerah kadang badai, angin, udara yang sangat dingin yang tentunya kita harus menikmati hal tersebut untuk sebuah pemandangan yang indah. nah dari hal tersebut kita juga ibaratkan kembali dalam mencintai seseorang atau lawan jenis tentunya kita akan menikmati apa itu rintangan rintangan tersebut maka dari itu jika kamu dalam sebuah kehidupan hanya dituntut untuk menikmati semuanya.
ok deh hanya itu saja yang dapat aku tulis, berhubung rokok dan kopi udah habis maka ide pun juga udah habis hahahhaha lain kali aja ya aku janji ini tulisan akan bersambung kayak sinetron- sinetron yang berepisode hahahha
Kacamata
Berbagi ilmu dan pengetahuan
Selasa, 10 Februari 2015
Minggu, 16 Februari 2014
Tarif Pajak pph pasal 25
Tarif Pajak
PPh Pasal 25/29 untuk Wajib Pajak Badan Untuk Tahun Pajak 2012 dan
Tahun 2011 adalah sebagai berikut :
Berdasarkan
pasal 17 Undang-undang No.36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan :
Wajib Pajak
badan dalam negeri dan bentuk usaha tetap adalah sebesar 25 % (dua puluh
delapan persen) dikalikan Penghasilan Kena Pajak.
Berdasarkan
pasal 31 E Undang-undang No.36 Tahun 2008 tentang Pajak Penghasilan
:
Wajib Pajak
badan dalam negeri dengan peredaran bruto sampai dengan
Rp50.000.000.000,00 (lima puluh miliar rupiah) mendapat fasilitas berupa
pengurangan tarif sebesar 50% (lima puluh persen) dari tarif sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 17 ayat (1) huruf b dan ayat (2a) yang dikenakan atas
Penghasilan Kena Pajak dari bagian peredaran bruto sampai dengan
Rp4.800.000.000,00 (empat miliar delapan ratus juta rupiah).
Untuk
keperluan penerapan tarif pajak jumlah Penghasilan Kena Pajak dibulatkan
ke bawah dalam ribuan rupiah penuh.
Penerapan
Tarif PPh Badan Tahun 2012 dan Tahun 2011 dalam perhitungan PPh Terutang :
Untuk Peredaran Usaha Bruto Sampai
dengan Rp.4.800.000.000,- tarif PPh Badan dikenakan sebesar 25 % x
50 % x Penghasilan Kena Pajak
Contoh perhitungan Lihat :
Contoh Perhitungan PPh Badan Tahun 2011 Untuk Peredaran Usaha Bruto sampai dengan Rp.4.800.000.000,-
Untuk Peredaran Usaha diatas Rp.4.800.000.000,- Sampai
dengan Rp.50.000.000.000,- tarif PPh Badan dikenakan sebesar :
25 % x
50 % x Penghasilan Kena Pajak (bagian Peredaran Usaha Bruto Rp.4.800.000.000,-)
25 % x
Penghasilan Kena Pajak (bagian Peredaran Usaha Bruto diatas Rp.4.800.000.000,-
Sampai dengan Rp.50.000.000.000,-)
Contoh perhitungan
Lihat :
c. Untuk Peredaran
Usaha Bruto diatas Rp.50.000.000.000,- tarif PPh Badan dikenakan sebesar
:
25 %
x Penghasilan Kena Pajak
Contoh
perhitungan Lihat :
Dasar Hukum
:
b. Surat Edaran Dirjend
Pajak No.66/PJ./2010 tentang Penegasan atas pelaksanaan UU No.36 Tahun 2008
tentang Pajak Penghasilan
Rabu, 01 Januari 2014
Pendakian Gunung Prau Via Temanggung
Mendaki merupakan kegiatan atau hobi yang sangat menyenangkan, berburu sunset,sunrise dan juga pemandangan yang indah dari dataran tinggi adalah hal yang menjadi tujuan utama dari sebuah pendakian.
Bersahabat dan mencintai alam ,sekaligus menikmati keindahan ciptaan Sang Kuasa tentu menjadi satu kegiatan yang sangat mengasikan ,bercengkrama di alam lepas dengan teman ,menikmati udara dingin yang menusuk tulang dan membuat hidangan sederhana di atas puncak ialah hal yang menjadi suatu kenikmatan tersendiri di alam bebas.
Kali ini saya akan bercerita tentang pengalaman pendakian gunung prau melalui jalur temanggung , memang jalur pendaikian yang sering dilalui pendaki umum biasanya melewati tiga jalur yaitu via desa kenjuran kab kendal ,via desa patak banteng ,dan via datarn tinggi dieng.
Gunung Prau terletak pada ketinggian 2560 m di atas permukaan laut, Secara administratif Gunung Prau masuk wilayah beberapa Kabupaten sekaligus. wilayah Kabupaten Banjarnegara, Kabupaten Wonosobo, Kabupaten Batang dan Kabupaten Kendal. Sedang secara Astronomis Gunung ini terletak pada koordinat 7° 11' 13" LS, 109° 55' 22" BT.
Pendakian gunung prau via jalur temanggung memang belum banyak orang yang belum mengetahui ,karena memang jalur ini baru saja dibuka oleh rekan-rekan swambin jungle trekking club.Bescame kami berada di desa campurejo ,kec.tretep,kab. Temanggung. Pendakian via temanggung mempunyai tiga jalur yang sangat memiliki pemandangan luar biasa .oh ya kemarin saya dan rekan rekan swambin jungle trekking club melakukan pendakian melalui jungle trek banaran ,bojor ,tretep dan turun dari puncak ke desa wates ,wonoboyo temanggung.
Pendakian melalui jalur ini menyita waktu 4-6 jam bejalan santai penuh cengkrama dan istirahat, tetapi jika melalui jalur ini kita akan mendapatkan suguhan pemandangan yang sangat indah dalam perjalan pertama kita akan bertemu dengan perkebunan sayur penduduk sekitar dan jika pada saat bulan april sampai agustus kita akan menjumpai hampir seluruh perbunanya adalah tembakau yang hijau sejuk dimata
.Setelah melewati perkebunan warga kita akan menjumpai hutan pinus walaupun tidak lebat tetapi sangat menyejukan ketika kita melewati hutan pinus tersebut , hutan pinus selasai saatnya trek mulai menanjak melalui hutan yang tidak begitu lebat karena beberapa waktu lalu terjadi kebakaran. setelah itu sampailah pada trek hutan yang sesungguhnya yaitu hutan yang masih lebat dengan flora faunanya yang masih alami.
hutan lebat dengan pohon pohon rindang besar. Dalam trek hutan ini kita harus berhati hati karena memang kondisi trek disini licin dan menanjak ,jika tidak hati hati pendaki dapat terpeleset ,setelah melewati hutan kita akan menemui trek semak belukar dengan trek yang sangat licin dengan kemiringan yang cukup membuat tenaga kita terkuras dan otot kaki terasa berat. tetunya ini menjadi sebuah tantangan bagi pendaki.
trek sulit sudah terlewati kini saatnya tiba di dekat puncak yaitu pertemuan dari jalur kenjuran ,dari sini pun kita masih berjalan ke arah barat menuju ke bukit teletubies untuk menuju puncak ,di trek ini sudah landai dan kita akan menemui kebun strowberry jawa atau ucen ucen (sebutan dari rekan rekan) ,kita bisa memetik untuk menambah sedikit energi dengan rasa manis dan masamnya. nah sampailah pada puncak gunung prau ,(alhamdulilah dengan kaki yang sudah lumayan gempor )
beberapa foto yang saat di puncak
setelah bermalam dan pagi sudah tiba kamipun turun melalui jalur yang berbeda yaitu melalui jalur wates wonoboyo temanggung.
Selasa, 24 September 2013
Pengertian Aqidah dan Aqidah Islamiyah
A. Pengeritan Aqidah
a. Pengertian Aqidah secara bahasa (etimology)
Kata aqidah diambil dari kata dasar al-aqd yaitu al-Rabith (ikatan), al-Ibram (pengesahan), al-Ahkam (penguatan), al-Tawuts (menjadi kokoh, kuat), al-syadd bi quwwah (pengikatan dengan kuat), dan al-Itsbat (penetapan).
Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id. [1]
Jadi kesimpulannya, apa yang telah menjadi ketetapan hati seorang secara pasti adalah aqidah; baik itu benar atau pun salah.
b. Pengertian Aqidah Secara Istilah (Terminologi)
Aqidah menurut istilah adalah perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.
Pengertian aqidah menurut hasan al-Banna
"Aqa'id bentuk jamak rai aqidah) adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan kekntentraman jiwa yang tidak bercampur sedikit dengan keraguan-raguan". [2]
Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy:
"Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakini keshahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu. [3]
Untuk lebih memahami definisi diatas kita perlu mengemukakan beberapa catatan tambahan sebagai berikut:
1. Ilmu terbagi dua:
Pertama ilmu dharuri yaitu Ilmu yang dihasilkan oleh indera, dan tidak memerlukan dalil. Misalnya apabila kita melihat tali di hadapan mata, kita tidak memerlukan lagi dalil atau bukti bahwa benda itu ada.
Kedua adalah ilmu nazhari yaitu. Ilmu yang memerlukan dalil atau pembuktian.
Misalnya ketiga sisi segitiga sama sisi mempunyai panjang yang sama, memerlukan dalil bagi orang-orang yang belum mengetahui teori itu. Di antara ilmu nazhari itu, ada hal-hal yang karena sudah sangat umum dan terkenal tidak memerlukan lagi dalil. Misalnya kalau sebuah roti dipotong sepertiganya maka yang du pertiganya tentu lebih banyak dari sepertiga, hal itu tentu sudah diketahui oleh umum bahkan anak kecil sekalipun. Hal seperti ini disebut badihiyah. Jadi badihiyah adalah segala sesuatu yang kebenarannya perlu dalil pemuktian, tetapi karena sudah sangat umum dan mendarah daging maka kebenaran itu tidak lagi perlu pembuktian.
2. Setiap manusia memiliki fitrah mengakui kebenaran (bertuhan), indera untuk mencari kebenaran, akal untuk menguji kebenaran dan memerlukan wahyu untuk menjadi pedoman menentukan mana yang benar dan mana yang tidak. Tentang Tuhan, musalnya, setiap manusia memiliki fitrah bertuhan, dengan indera dan akal dia bisa membuktikan adanya Tuhan, tetapi hanya wahyulah yang menunjukkan kepadanya siapa Tuhan yang sebenarnya.
3. Keyakinan tidak boleh bercampur sedikitpun dengan keraguan. Sebelum seseorang sampai ke tingkat yakin dia akan mengalami beberapa tahap.
Pertama: Syak. Yaitu sama kuat antara membenarkan sesuatu atau menolaknya.
Kedua: Zhan. Salah satu lebih kuat sedikit dari yang lainnya karena ada dalil yang menguatkannya.
Ketiga: Ghalabatu al-Zhan: cenderung labih menguatkan salah satu karena sudah meyakini dalil kebenarannya. Keyakinan yang sudah sampai ke tingkat ilmu inilah yang disebut dengan aqidah.
4. Aqidah harus mendatangkan ketentraman jiwa. Artinya lahirnya seseorang bisa saja pura-pura meyakini sesuatu, akan tetapi hal itu tidak akan mendatangkan ketenangan jiwa, karena dia harus melaksanakan sesuatu yang berlawanan dengan keyakinannya.
5. Bila seseorang sudah meyakini suatu kebenaran, dia harus menolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu. Artinya seseorang tidak akan bisa meyakini sekaligus dua hal yang bertentangan.
6. Tingkat keyakinan (aqidah) seseorang tergantung kepada tingkat pemahaman terhadap dalil. Misalnya:
- Seseorang akan meyakini adanya negara Sudan bila dia mendapat informasi tentang Negara tersebut dari seseorang yang dikenal tidak pernah bohong.
- Keyakinan itu akan bertambah apabila dia mendapatkan informasi yang sama dari beberapa orang lain, namun tidak tertutup kemungkinan dia akan meragukan kebenaran informasi itu apabila ada syubhat (dalil-dalil yang menolak informasi tersebut).
- Bila dia menyaksikan foto Sudan, bertambahlah keyakinannya, sehingga kemungkinan untuk ragu semakin kecil.
- Apabila dia pergi menyaksikan sendiri negeri tersebut keyakinanya semakin bertambah, dan segala keraguannya akan hilang, bahkan dia tidak mungkin ragu lagi, serta tidak akan mengubah pendiriannya sekalipun semua orang menolaknya.
- Apabila dia jalan-jalan di negeri Sudan tersebut dan memperhatikan situasi kondisinya bertambahlah pengalaman dan pengetahuanya tentang negeri yang diyakininya itu. [4]
Dalam pengertian lain aqidah berarti pemikiran menyeluruh tentang alam, manusia, dan kehidupan, dan tentang apa-apa yang ada sebelum dan sesudah kehidupan dunia, serta hubungan kehidupan dengan apa yang ada sebelum dan sesudah kehidupan dunia.
Pemikiran menyeluruh inilah yang dapat menguraikan ‘uqdah al-kubra’ (permasalahan besar) pada diri manusia, yang muncul dari pertanyaan-pertanyaan; siapa yang menciptakan alam semesta dari ketiadaannya? Untuk apa semua itu diciptakan? Dan ke mana semua itu akan kembali (berakhir)? [5]
B. Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah
Menurut Hasan al-Banna sistematika ruang lingkup pembahasan aqidah adalah:
1. Ilahiyat
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Ilahi seperti wujud Allah dan sifat-sifat Allah, ad'al Alah dan lain-lain
2. Nubuwat
Yaitu pembahasan tentang segala seuatu yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul, termasuk pembahasan tentang Kitab-Kitab Alah, mu'jizat, dan lain sebagainya.
3. Ruhaniyat
Yaitu pembahsasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik seperti malaikat, Jin, Iblis, Syaitan, Roh dan lain sebagainya.
4. Sam'iyyat
Yaitu pembahahasan tentang segaa sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sam'I (dalil naqli berupa Al-Quran dan Sunnah) seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga neraka dan lainnya.
C. Aqidah Islamiyah
Aqidah Islamiyah telah memcahkan ‘uqdah al-kubra’ (perkara besar) pada manusia. Aqidah Islam juga memberikan jawaban aras pertanyaan-pertanyaan manusia, sebab Islam telah menjelaskan bahwa alam semesta, manusia, dan kehidupan adalah ciptaan (makhluk) bagi pencipta (al-Kahliq) yaitu Allah swt, dan bahwasannya setelah kehidupan ini akan ada hari kiamat. Hubungan antara kahidupan dunia dengan apa yang ada sebelum kehidupan dunia adalah ketundukan manusia terhadap printah-perintah Allah dan laranga-laranganNya sedangkan hubungan antara kehidupan dunia dengan apa yang ada sesudah kehidupan dunia adalah adanya Hari Kiamat, yang di dalamnya terdapat pahala dan siksa, serta surga dan neraka. Al-Quran telah menetapkan rukun-rukun aqidah ini.
"Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", (al-Baqarah, 285)
Didalam hadits yang panjang, Jibril as pernah bertanya kepada rasulullah saw,” Beritahukanlah kepadaku tentang iman!” Lalu Rasul saw menjawab, “Iman itu adlah percaya kepada (adanya) Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan percaya kepadaal-qadr (takdir), baik dan buruknya berasal dari Allah swt”. Jibril berkata, “Engkau benar” (HR. Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud dan al-Nasa’i).
Aqidah Islam mempunyai kekhususan-kekhususan diantaranya adalah:
1. Aqidah Islam dibangun berlandaskan akal. Selama kita beriman kepada Allah, al-quran, dan kepada kenabian Mihammad saw dengan jalan akal, maka wajib bagi kita mengimani segala hal yang diberitakan al-Quran kepada kita. Sama saja apakah yang diberitakan itu dapat dijabgkau oleh akal dan panca indera manusia, atau berupa perkara-perkara ghaib yang sama sekali tidak dapat dijangkau oleh [anca indera manusia seperti hari akhir, malaikat, dan perkara-perkara ghaib lainnya.
2. Aqidah Islam sesuai dengan fitrah manusia. Beragama (al-tadayun) merupakan hal yang fitri pada diri manusia. Perwujudan dari naluri beragama ini adalah kenyatan bahwa dirinya penuh kelemahan, kekurangan, dan serva membutuhkan terhadap sesuatu yang lain. Kemudian aqidah Islan hadir untuk memberikan pemenuhan terjadap naluri beragama yang ada pada diri manusia, dan membimbing mausia untuk mendapatkan kebenaran akan adanya Pencipta Yang Maha Kuasa. Dimana, semua makhluk yang ada, keberadaanNya sendiri tidak berhantung pada siapapun.
3. Aqidah Islam komprehensif (menyeluruh). Aqidah Islam telah menjawab seluruh pertanyaan manusia tentang alam semesta, manusia, kehidupan, dan menetapkan bahwa semuanya itu adalah makhluk. Aqidah Islam juga menetapkan bahwa sebelum kehidupan dunia ada Allah swt, sedangakn setelah kehidupan dunia adakan ada hari kiamat. Aqidah Islam juga menetapkan bahwa hubungan antara kehidupan dunia dengan apa yang ada sebelum kehidupan dunia adalah keterikatan manusia dengan perintah-perintah dan larangan-larangan Allah swt. Sedangakn hubungan antara kehidupan dunia ini dengan kehidupan sesudahnya adalah perhitungan, surga dan neraka.
Aqidah mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Diantaranya;
1. Aqidah Islam telah memuaskan akal dan memberikan ketenangan pada jiwa manusia. Sebab, aqidah Islam telah menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban yang memuaskan dan shahih.
2. Aqidah Islam telah menciptakan keteguhan dan keberanian pada diri seorang muslim. Sesuai dengan sabda Rasulullah saw yang berbunyi:
لن تموت نفس حتى تستوفى أجلها ورزقها وما قدرلها
Tidaklah mati seseorang sampai ditetapkan ajalnya, rezekinya dan apa-apa yang menjadi takdirnya..
3. Aqidah Islam akan membentuk ketakwaan pada diri seorang muslim. Setelah seorang muslim menyadari hubungannya dengan Allah, dan bahwa Allah swt akan menghisab semua pernuatannya pada hari kiamat, maka ia akan menghindarkan diri dari perbuatan yang diharamkan serta melakukan perbuatan baik dan yang dihalalkan. Sebab, ia telah meyakini bahwa hari perhitungan pasti akan datang.
Aqidah juga mempunyai peranan penting bagi kelangsungan hidup bermasyarakat, yaitu:
1. Masyarakat akan beriman kepada Rabb Yang Esa, agama yang satu serta tunduk pada aturan yang satu.
2. Akan mewujudkan masyarakat yang saling melengkapi, saling menjamin seperti halnya satu tubuh, satu-kesatuan pemikiran dan perasaan. Rasulullah saw bersabda:
Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal persahabatan dan kasih saying adalah ibarat satu utbuh. Bila salah satu anggota tubuh terserang sakit, maka seluruh anggota tubuh yang lain akan ikut terserang demam dan susah tidur.
3. akan tercipta ikatan ideologis yang kaut serta diantara individu-individu anggota masyarakat, yakni ikatan ukhwah Islamiyah.
PENUTUP
a. Kesimpulan
Dari pemsbahasan di atas dapat kitarik kesimpulan bahwa aqidah secara bahasa diambil dari kata الأقد yang mempunyai arti ikatan, pengesahan, penguatan dan penetapan. Maksudnya adalah apa yang menjadi ketetapan hati seseorang secara yakin. Sedangkan pengertian aqidah secara istilah ada beberapa pendapat yang mendefinisikannya. Salah satu diantaranya adalah al-Jazairy yang mengatakan bahwa aqidah merupakan sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakini keshahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.
Kita sebagai umat Islam hendaknya bersyukur karena pertanyaan-pertanyaan yang sering mengusik hati manusia yang berakal dapat telah dijawab oleh Aqidah kita yaitu Aqidah Islamiyah yang sekaligus menjadi pegangan kita untuk menjalani hidup serta mengabdi kepada Allah saw.
b. Penutup
Demikianlah pembahasan yang dapat kami susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Hadits Aqidah yang berjudul : "Pengertian Aqidah".
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan serta kejanggalan, oleh karena itu kritik serta saran yang membangun sangat kami harapkan guna menambah kesempurnaan kita dalam menambah wawasan serta dalam rangka menimba ilmu.
[1] Lihat kamus bahasa: Lisaanul ‘Arab, al-Qaamuusul Muhiith dan al-Mu’jamul Wasiith: bab: ‘Aqada
[2] Al-Banna, hal. 445
[3] al-Jazairy, Akidah al-Mukmin,1978. hal. 21
[4] Drs. Yunahar Ilyas, Lc Kuliah Aqidah Islam"LPPI
[5] Lihat Muhammad Husaim Abdullah “Studi Dasar-dasar Pemikiran Islam” Pustaka Thariqatul Izzah, hal 59.
a. Pengertian Aqidah secara bahasa (etimology)
Kata aqidah diambil dari kata dasar al-aqd yaitu al-Rabith (ikatan), al-Ibram (pengesahan), al-Ahkam (penguatan), al-Tawuts (menjadi kokoh, kuat), al-syadd bi quwwah (pengikatan dengan kuat), dan al-Itsbat (penetapan).
Aqidah artinya ketetapan yang tidak ada keraguan pada orang yang mengambil keputusan. Sedang pengertian aqidah dalam agama maksudnya adalah berkaitan dengan keyakinan bukan perbuatan. Seperti aqidah dengan adanya Allah dan diutusnya pada Rasul. Bentuk jamak dari aqidah adalah aqa-id. [1]
Jadi kesimpulannya, apa yang telah menjadi ketetapan hati seorang secara pasti adalah aqidah; baik itu benar atau pun salah.
b. Pengertian Aqidah Secara Istilah (Terminologi)
Aqidah menurut istilah adalah perkara yang wajib dibenarkan oleh hati dan jiwa menjadi tenteram karenanya, sehingga menjadi suatu kenyataan yang teguh dan kokoh, yang tidak tercampuri oleh keraguan dan kebimbangan.
Pengertian aqidah menurut hasan al-Banna
"Aqa'id bentuk jamak rai aqidah) adalah beberapa perkara yang wajib diyakini kebenarannya oleh hati, mendatangkan kekntentraman jiwa yang tidak bercampur sedikit dengan keraguan-raguan". [2]
Menurut Abu Bakar Jabir al-Jazairy:
"Aqidah adalah sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakini keshahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu. [3]
Untuk lebih memahami definisi diatas kita perlu mengemukakan beberapa catatan tambahan sebagai berikut:
1. Ilmu terbagi dua:
Pertama ilmu dharuri yaitu Ilmu yang dihasilkan oleh indera, dan tidak memerlukan dalil. Misalnya apabila kita melihat tali di hadapan mata, kita tidak memerlukan lagi dalil atau bukti bahwa benda itu ada.
Kedua adalah ilmu nazhari yaitu. Ilmu yang memerlukan dalil atau pembuktian.
Misalnya ketiga sisi segitiga sama sisi mempunyai panjang yang sama, memerlukan dalil bagi orang-orang yang belum mengetahui teori itu. Di antara ilmu nazhari itu, ada hal-hal yang karena sudah sangat umum dan terkenal tidak memerlukan lagi dalil. Misalnya kalau sebuah roti dipotong sepertiganya maka yang du pertiganya tentu lebih banyak dari sepertiga, hal itu tentu sudah diketahui oleh umum bahkan anak kecil sekalipun. Hal seperti ini disebut badihiyah. Jadi badihiyah adalah segala sesuatu yang kebenarannya perlu dalil pemuktian, tetapi karena sudah sangat umum dan mendarah daging maka kebenaran itu tidak lagi perlu pembuktian.
2. Setiap manusia memiliki fitrah mengakui kebenaran (bertuhan), indera untuk mencari kebenaran, akal untuk menguji kebenaran dan memerlukan wahyu untuk menjadi pedoman menentukan mana yang benar dan mana yang tidak. Tentang Tuhan, musalnya, setiap manusia memiliki fitrah bertuhan, dengan indera dan akal dia bisa membuktikan adanya Tuhan, tetapi hanya wahyulah yang menunjukkan kepadanya siapa Tuhan yang sebenarnya.
3. Keyakinan tidak boleh bercampur sedikitpun dengan keraguan. Sebelum seseorang sampai ke tingkat yakin dia akan mengalami beberapa tahap.
Pertama: Syak. Yaitu sama kuat antara membenarkan sesuatu atau menolaknya.
Kedua: Zhan. Salah satu lebih kuat sedikit dari yang lainnya karena ada dalil yang menguatkannya.
Ketiga: Ghalabatu al-Zhan: cenderung labih menguatkan salah satu karena sudah meyakini dalil kebenarannya. Keyakinan yang sudah sampai ke tingkat ilmu inilah yang disebut dengan aqidah.
4. Aqidah harus mendatangkan ketentraman jiwa. Artinya lahirnya seseorang bisa saja pura-pura meyakini sesuatu, akan tetapi hal itu tidak akan mendatangkan ketenangan jiwa, karena dia harus melaksanakan sesuatu yang berlawanan dengan keyakinannya.
5. Bila seseorang sudah meyakini suatu kebenaran, dia harus menolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu. Artinya seseorang tidak akan bisa meyakini sekaligus dua hal yang bertentangan.
6. Tingkat keyakinan (aqidah) seseorang tergantung kepada tingkat pemahaman terhadap dalil. Misalnya:
- Seseorang akan meyakini adanya negara Sudan bila dia mendapat informasi tentang Negara tersebut dari seseorang yang dikenal tidak pernah bohong.
- Keyakinan itu akan bertambah apabila dia mendapatkan informasi yang sama dari beberapa orang lain, namun tidak tertutup kemungkinan dia akan meragukan kebenaran informasi itu apabila ada syubhat (dalil-dalil yang menolak informasi tersebut).
- Bila dia menyaksikan foto Sudan, bertambahlah keyakinannya, sehingga kemungkinan untuk ragu semakin kecil.
- Apabila dia pergi menyaksikan sendiri negeri tersebut keyakinanya semakin bertambah, dan segala keraguannya akan hilang, bahkan dia tidak mungkin ragu lagi, serta tidak akan mengubah pendiriannya sekalipun semua orang menolaknya.
- Apabila dia jalan-jalan di negeri Sudan tersebut dan memperhatikan situasi kondisinya bertambahlah pengalaman dan pengetahuanya tentang negeri yang diyakininya itu. [4]
Dalam pengertian lain aqidah berarti pemikiran menyeluruh tentang alam, manusia, dan kehidupan, dan tentang apa-apa yang ada sebelum dan sesudah kehidupan dunia, serta hubungan kehidupan dengan apa yang ada sebelum dan sesudah kehidupan dunia.
Pemikiran menyeluruh inilah yang dapat menguraikan ‘uqdah al-kubra’ (permasalahan besar) pada diri manusia, yang muncul dari pertanyaan-pertanyaan; siapa yang menciptakan alam semesta dari ketiadaannya? Untuk apa semua itu diciptakan? Dan ke mana semua itu akan kembali (berakhir)? [5]
B. Ruang Lingkup Pembahasan Aqidah
Menurut Hasan al-Banna sistematika ruang lingkup pembahasan aqidah adalah:
1. Ilahiyat
Yaitu pembahasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan Ilahi seperti wujud Allah dan sifat-sifat Allah, ad'al Alah dan lain-lain
2. Nubuwat
Yaitu pembahasan tentang segala seuatu yang berhubungan dengan Nabi dan Rasul, termasuk pembahasan tentang Kitab-Kitab Alah, mu'jizat, dan lain sebagainya.
3. Ruhaniyat
Yaitu pembahsasan tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan alam metafisik seperti malaikat, Jin, Iblis, Syaitan, Roh dan lain sebagainya.
4. Sam'iyyat
Yaitu pembahahasan tentang segaa sesuatu yang hanya bisa diketahui lewat sam'I (dalil naqli berupa Al-Quran dan Sunnah) seperti alam barzakh, akhirat, azab kubur, tanda-tanda kiamat, surga neraka dan lainnya.
C. Aqidah Islamiyah
Aqidah Islamiyah telah memcahkan ‘uqdah al-kubra’ (perkara besar) pada manusia. Aqidah Islam juga memberikan jawaban aras pertanyaan-pertanyaan manusia, sebab Islam telah menjelaskan bahwa alam semesta, manusia, dan kehidupan adalah ciptaan (makhluk) bagi pencipta (al-Kahliq) yaitu Allah swt, dan bahwasannya setelah kehidupan ini akan ada hari kiamat. Hubungan antara kahidupan dunia dengan apa yang ada sebelum kehidupan dunia adalah ketundukan manusia terhadap printah-perintah Allah dan laranga-laranganNya sedangkan hubungan antara kehidupan dunia dengan apa yang ada sesudah kehidupan dunia adalah adanya Hari Kiamat, yang di dalamnya terdapat pahala dan siksa, serta surga dan neraka. Al-Quran telah menetapkan rukun-rukun aqidah ini.
"Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", (al-Baqarah, 285)
Didalam hadits yang panjang, Jibril as pernah bertanya kepada rasulullah saw,” Beritahukanlah kepadaku tentang iman!” Lalu Rasul saw menjawab, “Iman itu adlah percaya kepada (adanya) Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kiamat, dan percaya kepadaal-qadr (takdir), baik dan buruknya berasal dari Allah swt”. Jibril berkata, “Engkau benar” (HR. Muslim, Tirmidzi, Abu Dawud dan al-Nasa’i).
Aqidah Islam mempunyai kekhususan-kekhususan diantaranya adalah:
1. Aqidah Islam dibangun berlandaskan akal. Selama kita beriman kepada Allah, al-quran, dan kepada kenabian Mihammad saw dengan jalan akal, maka wajib bagi kita mengimani segala hal yang diberitakan al-Quran kepada kita. Sama saja apakah yang diberitakan itu dapat dijabgkau oleh akal dan panca indera manusia, atau berupa perkara-perkara ghaib yang sama sekali tidak dapat dijangkau oleh [anca indera manusia seperti hari akhir, malaikat, dan perkara-perkara ghaib lainnya.
2. Aqidah Islam sesuai dengan fitrah manusia. Beragama (al-tadayun) merupakan hal yang fitri pada diri manusia. Perwujudan dari naluri beragama ini adalah kenyatan bahwa dirinya penuh kelemahan, kekurangan, dan serva membutuhkan terhadap sesuatu yang lain. Kemudian aqidah Islan hadir untuk memberikan pemenuhan terjadap naluri beragama yang ada pada diri manusia, dan membimbing mausia untuk mendapatkan kebenaran akan adanya Pencipta Yang Maha Kuasa. Dimana, semua makhluk yang ada, keberadaanNya sendiri tidak berhantung pada siapapun.
3. Aqidah Islam komprehensif (menyeluruh). Aqidah Islam telah menjawab seluruh pertanyaan manusia tentang alam semesta, manusia, kehidupan, dan menetapkan bahwa semuanya itu adalah makhluk. Aqidah Islam juga menetapkan bahwa sebelum kehidupan dunia ada Allah swt, sedangakn setelah kehidupan dunia adakan ada hari kiamat. Aqidah Islam juga menetapkan bahwa hubungan antara kehidupan dunia dengan apa yang ada sebelum kehidupan dunia adalah keterikatan manusia dengan perintah-perintah dan larangan-larangan Allah swt. Sedangakn hubungan antara kehidupan dunia ini dengan kehidupan sesudahnya adalah perhitungan, surga dan neraka.
Aqidah mempunyai peranan yang sangat penting bagi kehidupan manusia. Diantaranya;
1. Aqidah Islam telah memuaskan akal dan memberikan ketenangan pada jiwa manusia. Sebab, aqidah Islam telah menjawab pertanyaan-pertanyaan dengan jawaban yang memuaskan dan shahih.
2. Aqidah Islam telah menciptakan keteguhan dan keberanian pada diri seorang muslim. Sesuai dengan sabda Rasulullah saw yang berbunyi:
لن تموت نفس حتى تستوفى أجلها ورزقها وما قدرلها
Tidaklah mati seseorang sampai ditetapkan ajalnya, rezekinya dan apa-apa yang menjadi takdirnya..
3. Aqidah Islam akan membentuk ketakwaan pada diri seorang muslim. Setelah seorang muslim menyadari hubungannya dengan Allah, dan bahwa Allah swt akan menghisab semua pernuatannya pada hari kiamat, maka ia akan menghindarkan diri dari perbuatan yang diharamkan serta melakukan perbuatan baik dan yang dihalalkan. Sebab, ia telah meyakini bahwa hari perhitungan pasti akan datang.
Aqidah juga mempunyai peranan penting bagi kelangsungan hidup bermasyarakat, yaitu:
1. Masyarakat akan beriman kepada Rabb Yang Esa, agama yang satu serta tunduk pada aturan yang satu.
2. Akan mewujudkan masyarakat yang saling melengkapi, saling menjamin seperti halnya satu tubuh, satu-kesatuan pemikiran dan perasaan. Rasulullah saw bersabda:
Perumpamaan orang-orang yang beriman dalam hal persahabatan dan kasih saying adalah ibarat satu utbuh. Bila salah satu anggota tubuh terserang sakit, maka seluruh anggota tubuh yang lain akan ikut terserang demam dan susah tidur.
3. akan tercipta ikatan ideologis yang kaut serta diantara individu-individu anggota masyarakat, yakni ikatan ukhwah Islamiyah.
PENUTUP
a. Kesimpulan
Dari pemsbahasan di atas dapat kitarik kesimpulan bahwa aqidah secara bahasa diambil dari kata الأقد yang mempunyai arti ikatan, pengesahan, penguatan dan penetapan. Maksudnya adalah apa yang menjadi ketetapan hati seseorang secara yakin. Sedangkan pengertian aqidah secara istilah ada beberapa pendapat yang mendefinisikannya. Salah satu diantaranya adalah al-Jazairy yang mengatakan bahwa aqidah merupakan sejumlah kebenaran yang dapat diterima secara umum oleh manusia berdasarkan akal, wahyu dan fitrah. Kebenaran itu dipatrikan oleh manusia di dalam hati serta diyakini keshahihan dan keberadaannya secara pasti dan ditolak segala sesuatu yang bertentangan dengan kebenaran itu.
Kita sebagai umat Islam hendaknya bersyukur karena pertanyaan-pertanyaan yang sering mengusik hati manusia yang berakal dapat telah dijawab oleh Aqidah kita yaitu Aqidah Islamiyah yang sekaligus menjadi pegangan kita untuk menjalani hidup serta mengabdi kepada Allah saw.
b. Penutup
Demikianlah pembahasan yang dapat kami susun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Hadits Aqidah yang berjudul : "Pengertian Aqidah".
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan serta kejanggalan, oleh karena itu kritik serta saran yang membangun sangat kami harapkan guna menambah kesempurnaan kita dalam menambah wawasan serta dalam rangka menimba ilmu.
[1] Lihat kamus bahasa: Lisaanul ‘Arab, al-Qaamuusul Muhiith dan al-Mu’jamul Wasiith: bab: ‘Aqada
[2] Al-Banna, hal. 445
[3] al-Jazairy, Akidah al-Mukmin,1978. hal. 21
[4] Drs. Yunahar Ilyas, Lc Kuliah Aqidah Islam"LPPI
[5] Lihat Muhammad Husaim Abdullah “Studi Dasar-dasar Pemikiran Islam” Pustaka Thariqatul Izzah, hal 59.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Muhammad Husaim “Studi Dasar-dasar Pemikiran Islam” Pustaka Thariqatul Izzah. 2002
Al-Banna, Hasan, Majmu'atu ar-Rasail, Muassasah al-Risalah Beirut.
al-Jazairy, Abu Bakar Jabir, Aqidah al-Mukmin, Maktabah Kulliyat. Al-azhariyah. Cairo. 1978
Ilyas , Yunahar, Lc Kuliah Aqidah Islam", LPPI ,Yogyakarta. 1992
Lisaanul ‘Arab, al-Qaamuusul Muhiith dan al-Mu’jamul Wasiith
http://abuamincepu.wordpress.com/category/definisiaqidah/
My
Link
PENANGANAN BAHAN (MATERIAL HANDLING)
Pengertian
Material Handling adalah suatu seni dan ilmu untuk
memindahkan , membungkus dan menyimpan bahan-bahan dalam segala bentuk.
Material handling timbul terutama pada layout
fungsional pabrik hal ini disebabkan karena
Terdapat aliran bahan bahan dalamproduksi yang tidak
teratur atau tidak memiliki pola yang tetap ,sehingga perlu adanya pemindahan
bahan dari satu departemen ke departemen lain secara teratur dan tertib. Tujuan
pemindahan bahan ini adalah mencapai pemoindahan yang tertip dan teratur dengan
memenuhi syarat -syarat ,dan biaya yang lebih rendah.
Penurunan biaya
material handling dapat di usahakan dengan cara :
a. Pengurangan
jumlah dan jarak pengangkutan.
b. Pengurangan
waktu yang di butuhkan di dalam pengankutan bahan.
c. Pemilihan
alat pengangkutan bahan yang tepat.
Alat-alat
material handling ada beberapa macam antara lain :
a. Bagi
pabrik yang masih memenuhi ruangan yang cukup lebar maka dapat
dipergunakan :
1. Prahoto
2. Traktor
3. Lori-
lori kecil
4. Truk
opengangkut (fork lift truck),dsb.
b. Bagi
pabrik yang memiliki ruangan terbatas dapat menggunakan :
1. Ban
berjalan
2. Elevstor
(lift)
3. Derek
(cranes) dll
Perencanaan penanganan bahan
Di dalam perencanaan materials handling
beberapa unsur perlu di perhatikan :
1.
Sifat obyek yang
diangkut,Produk, macam/jenisnya berat,ringan ,cair ,padat,nesar ,kecil , dan
seterusnyha.ini mementukan sekaligus
pemilihan alat material handling.
2.
Jalur pengankutan ,dari
mana keman bahan dipindah pindahkan , relative dekat atau jauh.
3.
Keadaan ruangan yang
tersedia, keadaaan ruang cukup luas atau sempit, atapnya tinggi atau rendah
4.
Karakteristik karakteristik
bangunan ,bentuk gedung datar atau
bertingkat.
5.
Dana yang tersedia
untuk pembelian /penyewaan alat alat material handling.
6.
Kapasitas peralatan
penanganan yang di perlukan.
Organisasi
penanganan Bahan
Urusan pengendalian bahan sebaiknya
dispesialiskan,paling tidak di baawah bagian logistic.seksi material handling
merupakan seksi yang melayani kebutuhan lainya ,terutama bagian produksi
sehingga dapat meminimumkan biaya. Dasar UNIT LOADS yaitu makin banyak satuan barang /berat barang yang
di pindahkan dalam suatu pengendalian bahan ,makin rendah biaya tiap satuan dan
makin pendek waktu yang diperluakan untuk memindahkan volume tertentu.
Keuntungan yang di peroleh dari pedoman ini adalah :
a.
Menekan biaya
pengendalian bahan-bahan
b.
Mempoerlancar
perpindahan bahan bahan
c.
Pemanfaatan luas ruang
secara maksimal
d.
Mengurangi kerusakan
bahan
e.
Mengurangi waktu
memunggah dan membongkar bahan-bahan.
Sistem Penangan bahan Otomatik
Dua
tipe penanganan bahan system otomatik yaitu :
a. System
guide rail merupakan system mekanikal, mempergunakan rel-rel yang menempel pada
sisi gang gang untuk mengendalikan truk tetap pada jalur melalui pemasangan
roda-roda yang di cocokaan dengan rel-rel tersebut . system ini dapat menaikan
kecepatan ,mengurang biaya penangan bahan dan memungkinkan operator untuk
berkonsentrasi pada tugasnya bukan pada kemudio truk.
b. System
wire ,system ini menggunakan peralatan elektronik ,yang terdiri atas jaringan
jaringan kabel yang di tanam pada gang
gang fasilitas.kabel kabel ini berkomunikasi secara elektronik (sering melalui
computer) dengan truk atau operator untuk menentukan jalur , mengemudikanya,
mengendalikan kecepatan, menentukan dimana berhenti. System ini menhemat
ruangan ,memerlukan tenaga yang lebih sedikit, mengurangi kesalahan-kesalahan
dan bahan bahan komponen yang hilang ,dan lebih aman.
Langganan:
Postingan (Atom)